Sabtu, 23 Juni 2012

Selalu kembali untuk sunset Kuta


Kuta..Kuta..Kuta. Kenapa sih selalu balik lagi kesini? Pantai yang dikenal sebagai "Ancolnya" Bali dikarenakan tidak pernah sepi pengunjung itu merupakan tempat favoriteku untuk menghabiskan waktu luang. Kenapa? Lets see..

Jangan ragukan ketenaran pantai yang satu ini. Dari lagu sampai jadi icon pariwisata Bali. Padahal rata-rata orang Bali atau pendatang yang tinggal di Bali males untuk mengunjunginya. Jalur satu arah ditambah pinggiran jalan yang dijadikan lahan parkir ditambah banyak taksi atau kendaraan yang "sengaja" melambat-lambatkan lajunya membuat kawasan ini rentan macet. Aku disuruh naik taksi mending turun ditengah jalan deh daripada ongkos taksinya melambung tapi nggak beranjak dari tempat. 

Pantai yang ini juga cukup strategis. Deretan penginapan, tempat makan, belanja, club, tempat pijat dsb dapat ditempuh dengan hanya berjalan kaki. Kalau teman - teman yang berniat datang ke Bali dengan budget yang minim dan ingin stay di dekat sini jangan khawatir. Di Gang Poppies (I & II) atau Gang Benesari terdapat banyak losmen dengan harga terjangkau dan tinggal jalan kaki menuju Kuta. 

After sunset
Sebagian besar aktifitas yang dilakukan di Kuta adalah surfing dan bersantai. Untuk yang mau sun bathing bisa sih, tapi aku nggak menyarankan. Soalnya banyak banget pengunjung yang dateng, yang ada malah jadi bahan tontonan dan jadi objek foto LOL. Nanti temen - temen bisa menyaksikan langsung ombak Kuta yang agak berbeda dengan pantai lainnya. Ketika ombak datang mendekati bibir pantai, ombak itu akan terpecah ke berbagai arah. Aku menyebutnya The Dancing Wave. Selain itu sunset Kuta memang juara. Aku dapat menghabiskan waktu dari mulai sebelum sunset sampai tengah malam di pantai ini. Dengan berbekal cemilan KFC atau Mcd yang terletak diseberang pantai. Yang aku nantikan adalah ketika ombak tiba - tiba berhenti datang menjadikan suasana sangat hening ataupun ketika melihat pesawat sedang landing. Tapi tahu nggak seumur - umur aku belum pernah berenang disini. Tadinya kepengen banget tapi karena berbagai faktor termasuk kemarin duduk - duduk dipasir sampai lupa waktu mengakibatkan kaki semua beruntusan. Temenku juga bilang dia nggak pernah mau berenang disana karena gatel. Well kayanya jadi mikir - mikir dulu sekarang ini.

Iseng - iseng
Yang diatas kan baru yang positifnya, nggak adil kalau aku nggak kasih tahu kekurangannya. Ini sih yang berdasarkan aku lihat. Nggak tahan banget ngeliat sampah yang layaknya pasar bertebaran di seluruh bagian pantai. OMG! apalagi melihat pengunjung  yang dengan santainya melempar atau meninggalkan sampah bekas makanan dan minuman mereka. Padahal tersedia tempat sampah di tembok dekat jalan raya. Selain itu para pedagang makanan yang masuk ke dalam pantai turut ambil bagian dalam kasus ini. Sampai para penjaga pantai mengumumkan dengan pengeras suara larangan bagi pedagang untuk masuk. Yang lainnya ketika habis ada upacara atau festival barang - barang yang tersisa dibiarkan saja tergeletak di pantai. Padahal apa susahnya untuk ambil dan buang di tempat sampah? Mungkin teman - teman sudah pernah menonton liputan di televisi kalau Kuta penuh dengan sampah, well it's absolutely true! Mungkin saat ini aku juga nggak bisa ambil bagian banyak mengenai kasus ini selain membuang sampahku sendiri dan memungut yang ada disekitarku. Bagi teman - teman yang sedang membaca tulisan ini dimana pun tolong jangan buang sampah sembarangan khususnya di daerah wisata. Ingat pariwisata juga sumber devisa negara dan kawasan yang kalian nikmati juga keindahannya :). Masih ada lagi ini banyak juga wisatawan yang tidak tahu "tempat". Yang asik pacaran sampai lupa kalau itu tempat umum dan yang suka "minum" sampai lupa kalau itu bukan rumahnya sendiri. For your information sekarang banyak dilakukan razia lho di Kuta jadi hati - hati ya. Buat yang pacaran apalagi dengan membawa budaya Timur, inget masih banyak anak - anak yang berseliweran masa nggak malu ditontonin mereka. Untuk yang suka minum tapi nggak bisa mengontrol diri mendingan minum air putih, cuci kaki, terus tidur. Kasian ngeliatnya. You make yourself even dumber :p. Pernah waktu itu aku sedang menunggu si Andin di depan kamar mandi. Tiba - tiba ada seorang pemuda yang aku perkirakan berumur belasan tahun dan jelas pendatang dari Jawa dengan setengah teler mencoba menggodaku. Oh hello little boy, udah jelas - jelas aku pakai sweater mickey mouse masih dikira aku nunggu seseorang untuk "mengangkutku". Belum pernah disambelin kali dia haha. 

Oia bagi teman - teman yang mau belajar surfing disana juga terdapat sekolah surf dari yang formal sampai non. Coba tanya sama kakak - kakak surfer boynya saja. Yang mana tuh? yang badannya cokelat kemerahan itu lho wohooo~. Tapi untuk tarif aku belum tahu berapanya. So itu sedikit ulasan tentang Kuta, kalau ingin lebih jelasnya ditunggu kedatangannya kesini ya teman - teman. Saat ini juga sedang dalam tahap penyelesaian mall baru di depan pantai - Beach Walk Kuta. Ciamik deh tempatnya tapi siap - siap dompet jadi tipis, maklum world brand semua :)).

Quality time :)
Tips:
- Untuk yang parkir motor harap dibawa/diikat helmnya. Kemarin aku kejadian helmku ditukar.
- Yang mau berenang juga hati - hati karena ombaknya kencang.
- Jangan lupa juga pesan yang tadi ya, jangan buang sampah sembarangan.

Biaya:
Hmmm berapa ya? aku info untuk biaya parkir motor aja ya :p biayanya Rp 1.000 sajaaaa


*Foto - foto yang aku tampilin sunset - sunset aja ya. Foto pantainya disiang hari dapat dilihat di posting sebelumnya :)



See you on my next journey
*next posting "Semarak Parade Ogoh - Ogoh Sebelum Hari Raya Nyepi"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar