Rabu, 13 April 2011

“Bali business and family trip :D (03-08 Desember 2009)”


Denpasar moon, shining on an empty street. I returned to the place we used to meet. Denpasar moon, shine your light and let me see. That my love is still waiting there for me.. Denpasar moon-Maribeth



taken by my mom :B
Bali..Bali..Bali, akhirnya setelah kurang lebih 3,5 tahun aku kembali mengunjungi Bali (padahal bulan Januarinya aku juga ke Bali lagi -_-). Misi perjalanan kali ini adalah menemani ibuku untuk pelatihan pensiun disana, harusnya sih yang pergi kedua orang tuaku, tapi berhubung bapakku nggak mau yah dengan senang hati aku menggantikannya :p. Selain itu aku dan rombongan (dari kantornya si ibuku) akan menggunakan pesawat.. Yaa know what? This is my very first time on flight, hahaha.. Kami semua naik Mandala dari terminal 3 bandara Soekarno-Hatta, sekitar pukul 14.21 WIB. Aku cukup menikmati perjalanan kali ini. Untungnya saja cuaca hari itu cerah, jadi aku bisa melihat pemandangan, kalau nggak walaah bisa BT parah, maklum biasa naik kendaraan yang ada di darat yang bisa puas melihat pemandangan sekeliling. Sekitar pukul 15.21 WIB kami tiba di bandara Ngurah-Rai. Kami segera meluncur ke Hotal Inna Bali-Denpasar untuk check-in
Papan informasi hotel
Hotel yang kami tempati untuk beberapa hari kedepan merupakan salah satu hotel tertua di Bali. Disana juga ada kamar yang dulu dipakai Bung Karno untuk menginap, letaknya dipaling depan dekat jalan raya, tidak jauh dari kamarku. Bangunannya juga bergaya kolonial. Tempat makan dan kolam renang letaknya terpisah dari kamar-kamar kami. Kita harus menyeberang jalan dulu untuk mencapainya, tapi tenang saja petugas keamanan hotel stand by untuk membantu kita saat menyeberang. Oia karena waktu kunjungan (untukku) tidak tersusun rapih alias kebanyakan aku yang muter-muter sendiri, jadi aku bagi saja berdasarkan objek wisata yang aku kunjungi. Beraaaangggkaaaatt…..

Pantai Kuta

Koe milii gayaaa...
Waktu itu aku beberapa kali mengunjungi tempat ini. Pantai yang menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan, baik lokal ataupun luar. Kegiatanku disini dari cuma duduk-duduk sambil minum jus pepaya, menikmati birunya laut sambil dengerin lagu sampe pergi ke salon (dekat Kuta) untuk lulur sama pijat tradisional, enak bneer 2 jam ampe tidur-tidur, haha. Pada saat itu sih Kuta masih cukup bersih, soalnya denger-denger sekarang udah banyak sampahnya :’(. Banyak mbak-mbak londo sedang latihan surfing sama surfer boy disana dan banyak bener pasangan-pasangan bersli’weran didepanku, berasa lagi nonton sinetron :D, kalau yang orang-orang Indo kebanyakan cuma main-main air dan ngepang rambut. Asli ibu tukang kepang tangannya udah kaya robot, sambil ngobrol wet wet wet jadi 1 kepang -_- dan sedikit kedengeran mereka cas cis cus ngomong bahasa asing (bahasa Negara lain maksudnya :p). 

Legian
Monumen bom Bali
Wedeh! Sepanjang jalan ini berasa bukan di Indonesia. Dimana-mana saudara sepupuku lalu lalang. Berbagai macam toko dari mulai produk lokal sampai produk-produk luar dijual di sepanjang jalan ini. Aku juga mendatangi monumen bom Bali yang terletak di pusat jalan. Pas di monumen berasa merinding plus sedih ngebayangin pas kejadiannya :’(. Ah udah ah jangan sedih-sedihan :p. Kalau mau kesini yang bawa kendaraan roda empat harus parki di dekat pantai kuta, karena jalan disini oneway dan lebih memprioritaskan para pejalan kaki.

Tanah Lot
Tanah Lot adalah pura yang terdapat diatas bongkahan batu karang, tempat pemujaan dewa Laut. Untuk mengunjungi mata air suci yang terdapat dibawah pura, kita harus menunggu sampai air lautnya surut, karena ombak disana lumayan besar. Di kawasan Tanah Lot juga terdapat hewan yang disucikan, yaitu ular (laut). Warnanya abu-abu bergaris hitam, yang terlihat jinak ditangan penjaganya. Kita perlu mengeluarkan kocek untuk melihat ular ini, kalau nggak salah sih sukarela. 

Jimbaran
wueeedaaaaan!! xoxo
Nah kita kesini menjelang matahari terbenam sekalian makan malam. Asli it’s so so so so damn romantic ya! Meja makannya tuh di pasir udah gitu menghadap ke pantai lagi, dengan pemandangan matahari terbenam, trus ada live musicnya juga. Yang lagi honey moon mah berasa orang lain pada ngontrak nih, haha. Makanan yang kumakan semuanya sea food, ada sup ikan, ikan bakar, udang bakar, NASI (nggak boleh ketinggalan nih) sama apa lagi gitu, lupa aku :p. Di restoran itu juga menjual ikan, udang, cumi dan lobster yang masih segar secara kiloan. Karena Jimbaran itu merupakan daerahnya para nelayan mencari ikan. Jadi rata-rata disana hanya dimanfaatkan untuk bisnis kuliner. 

Pulau Penyu (Tanjung Benoa)
Penyu yang unyu-unyu, hahaha
Untuk menuju Pulau ini kita dapat menggunakan glass bottom boat dari Tanjung Benoa dengan tarif Rp 75.000/orang. Sesuai dengan namanya, ketika kita naik perahu itu kita dapat menyaksikan keindahan bawah laut melalui kaca yang ada di lantai perahu. Kita juga dapat memberi makan ikan warna-warni dengan roti yang diberikan oleh si pengemudi kapal. Sesampainya di gerbang masuk sudah tersedia kotak sumbangan, (*hanya masukan nih temen-temen, bila saat itu tidak bawa uang “kas” yang banyak jangan terpengaruh dengan besarnya nominal yang terletak di tempat sumbangan itu. Karena berdasarkan informasi yang kudengar, ada pihak yang sengaja “meninggalkan” uang yang besar-besar saja supaya kita jadi merasa nggak enak hati untuk ngasih yang lebih kecil, wong namanya juga sumbangan=sukarela J. Disana terdapat banyak penyu, mulai dari telur sampai penyu yang segede wajan yang berumur ratusan tahun. Selain itu juga terdapat beberapa binatang lainnya seperti elang, kelelawar, burung rangkong, ular piton, dsb.

Home Industry J
Karena berbasis pelatihan, rombongan kantor juga menuju tempat-tempat usaha rumahan nih. Dengan maksud memberika ide dan wawasan ketika mereka pensiun untuk membuka usaha sendiri. Diantaranya aku mengunjungi pembudidayaan lele, pembudidayaan tanaman hias, tempat pembuatan bed cover, tempat pembuatan kacang Bali, dan kebun organiknya Pak Oles. Nih beberapa fotonya : 
Flower expansion :D
Tempat pembuatan bed cover
Pembudidayaan lele
Kacang telur Bali, nyam nyam
Shopping time

Sebenarnya ada banyak tempat untuk belanja di Bali, tapi pada saat itu aku hanya mengunjungi Joger dan Krisna. Barang-barang yang aku beli berupa : tas, gelang, baju, sandal, celana boxer dan piyama, kerajinan tangan, lulur, dsb. Ya pokoknya yang “mewakili” Bali deh.  
Joger-Kuta (Joger juga buka cabang di Bedugul, tempatnya lebih luas juga dengan tempat parkirnya)


Tips :
-    Sediakan budget khusus kalau ingin berbelanja.
-   Karena transportasi umum di Bali rada susah (kecuali taksi, motor/mobil sewa dan bus pariwisata), jadi enaknya sudah ada daftar kunjungan yang kalian buat (yang 1 arah), untuk mengefisienkan waktu dan uang.
-    Pakai sun block untuk mengurangi kegosongan :p.
-    Pakai pakaian kasual dan topi karena disana “agak” panas, haha.
-    Menghargai adat istiadat disana dengan menjaga tingkah laku J

Biaya :
Biaya aku tidak masukan karena pengeluaranku (jajan dan belanja) masuk ke daftar pribadi, selain itu akomodasi, transportasi dan biaya tour ditanggung perusahaan ibuku 

Dokumentasi lain :
Pemandangan dari atas pesawat ketika akan mendarat di bandara Ngurah Rai

salah satu bentuk sajen yang ada di pantai Kuta
aktivitas lain di Pantai Kuta


See you on my next journey
*next posting “Wisata sejarah di Candi Jiwa Batu Jaya-Karawang”




Tidak ada komentar:

Posting Komentar