Rabu, 04 Juli 2012

Semarak Parade Ogoh - Ogoh Sebelum Hari Raya Nyepi

Halloween night? Festival Obon? Hampir menyerupai, namun yang satu ini disebut Parade Ogoh - Ogoh. Parade Ogoh - Ogoh dilaksanakan satu hari sebelum Hari Raya Nyepi di Bali. Di setiap Banjar (Desa) masyarakatnya terutama masyarakat Hindu Bali saling bahu - membahu guna berpartisipasi dalam perlombaan yang diadakan setiap tahunnya. Ogoh - Ogoh itu sendiri melambangkan raksaksa, mahluk mitologi yang besar dan menakutkan. Sedang menurut para cendekiawan dan praktisi Hindu Dharma, proses ini melambangkan keinsyafan manusia akan kekuatan alam semesta dan waktu yang maha dashyat. (http://id.wikipedia.org/wiki/Ogoh-ogoh/)
Ogoh - ogoh akan diarak - arak keliling kota menuju tempat perlombaan. Pada kesempatan yang lalu dan merupakan pengalaman pertamaku mengalami Hari Raya Nyepi (The Day of Silence) di Bali, aku menyaksikan Ogoh - Ogoh di Jalan Raya Sesetan. Ogoh - Ogoh berdatangan dari arah By Pass Ngurah Rai (Sanur) - Sidakarya dan menuju Lapangan Puputan yang pada saat itu menjadi tempat penjurian. 
Gatot Kaca
Banjar terdekat dari kostanku membuat Ogoh - Ogoh Gatot Kaca melawan raksaksa berwarna merah. Ogoh - Ogoh tersebut dimodifikasi dengan alat pemutar otomatis, sehingga ketika mulai diusung Ogoh - Ogoh tersebut dapat berputar sendiri ditambah semarak lampu yang diletakan pada gadanya. Para pemuda - pemudi dari banjar tersebut juga dengan sigap mengiringi Ogoh - Ogoh. Mereka memaikan alat musik tradisional Bali yang dipadu dengan portable DJ yang sudah disetting pada laptop. Sebelum acara dimulai setiap pemimpin agama di setiap banjar akan membacakan doa. Setelahnya aurapun mulai berubah, well believe it or not aku pribadi merasakan sesuatu yang membuatku merinding. Cerita - cerita mistispun sampai ditelingaku. Dari mulai Ogoh - Ogoh yang dapat bergerak sendiri tanpa mesin sampai seorang turis lokal yang kemasukan roh yang mengisi Ogoh - Ogoh tersebut karena asal memainkannya. 
Keesokan harinya aku, teman dan kakakku menikmati hari tanpa lampu yay! Hanya sesekali kami menyalakan laptop dengan lampu temaram yang sebelumnya kami telah menutup semua jendela dan saluran udara (fentilasi) dengan gorden dan koran. Well kami berusaha menghormati bagi umat Hindu yang sedang menjalankan/merayakan Hari Raya Nyepi. Sampai - sampai bandarapun tidak beroperasi  tidak boleh ada pesawat yang melintas di Bali. WOW! Mau tau rasanya? Ayo silakan datang ke Bali pada moment itu. Kalau tidak salah akan jatuh di bulan Maret lagi. Let's join us!

                                                                                                                          Tips:
Para pemuda pemain musik
- Bagi yang ingin datang ke Bali pada saat Nyepi dengan menggunakan pesawat harus membeli tiket jauh - jauh hari dan tidak bisa di hari H. Karena selain akan sangat mahal pada hari H pun bandara tidak akan beroperasi.
- Teman - teman dapat memeriksa promo yang disediakan hotel pada periode itu. Banyak hotel akan menyediakan paket dan teman - teman tetap dapat menjalankan aktifitas di dalam dilingkungan hotel tersebut.
- Bagi yang ingin menyaksikan parade tersebut harus memastikan bahwa tempat kalian menginap/tinggal berdekatan dengan tempat tujuan kalian. Karena kebanyakan jalan umum akan ditutup dan dijaga pecalang (keamanan masyarakat setempat) dan jika kalian "kesiangan" (keesokan harinya masih berkeliaran) para pecalang tidak akan segan - segan untuk memberikan sangsi kepada kalian :p
- Menikmati acara dengan tertib dan saling menghormati antar budaya dan umat beragama lainnya :)

Dokumentasi lainnya:



























See you on my next journey
*next posting "Live in di Desa Genikan - Magelang"