Bodogol-Lido adalah tempat tujuan akhir dari masa magangku. Bodogol masih merupakan kawasan Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango (TNGGP) yang terletak di Jalan Raya Sukabumi, Kecamatan Cijeruk-Bogor. Untuk mencapai lokasinya aku bersama teman-teman harus berjalan kaki. Pertamanya orang tua si Aphies dan adiknya mengantarkan kami sampai menuju portal pembatas, namun karena medannya tidak memungkinkan untuk mobil keluarga sejenis xenia (cocoknya Jeep) maka kami “pasrah” untuk jalan dengan memanggul tas yang beratnya kaya kulkas, haha. Maklum saat itu kami membawa pakaian, beras dan logistik lainnya (makanan kalengan dan makanan siap saji). Tapi si Bambang emang gokil banget, tas dia itu bisa-bisa 2 kali lipat gedenya dari tas kita, tapi dia dengan asiknya lari-larian sambil nanjak di jalan berbatu, susah emang punya temen Hercules J.
Di dalam pondok Eagle |
kocak banget ni permainan, bikin kangen temen2 |
para algojo :D |
Disana aku juga sempet trecking di jalur Africa yang merupakan jalur penelitian, jadi tidak umum dilewati pengunjung. Ini adalah jalur yang paling ekstrim selama aku ada di TNGGP. Nggak ada batu-batuan semua jalurnya tanah (habis hujan pula), kecuali jalan tembus di jembatan kanopi sudah berbatu semua jalurnya. Si Bang Ben nekat banget pakai sandal yang udah tipis, alhasil dia gelinding deh, untung nggak nyemplung jurang. A’ Suhai yang baik hati (ngoooookk) memberi jasa pengikatan tali yang memudahkanku untuk berjalan :p. yah maklum yah biasa jadi tuan putri harus dikawal hulubalang jadinya, (pasti baca ini emosi dia). Kami (aku, Mpo, Bambang, Boboi, Aphies <3 Bang Ben x_x) menuruni tebing, pendek memang. Tapi disana kekompakan dan kebersamaan kita di uji, dengkulku saja sampai biru-biru. *tiba-tiba pengen ketawa kalau inget waktu Bang Ben turun dan ngelempar sandal ke mukanya si Aphies :D.
Laaaapeeeeerrrrr ^O^ |
Setelah menuruni tebing kami masih harus berjalan di jalan yang sempit, dengan sisi sebelah kanan kami jurang. Aku dan si Boboi sempet kepeleset, ngeri abis bikin jantung triak-triak. Dan sampailah kita ke air terjun yang tidak terlalu besar dan terdapat (seperti bersembunyi) dibalik tebing-tebing, sekilas terlihat seperti mulut goa. Disana kita istirahat dan masak-masakan. Sesudah itu kami melanjutkan perjalanan kembali sampai akhirnya tembus di jalur intepretasi (bener nggak yah tulisannya). Kami melewati jembatan kanopi lagi. Aku tuh sebenernya takut ketinggian (Acoraphobia) tapi karena pemandangan dibawah indah sekali aku jadi santai aja jalannya.
Cheeerrrss :V |
Kami sempat melakukan beberapa kali trecking hingga akhirnya kami harus pulang karena ada percepatan pengumpulan TA (Tugas Akhir). Hal yang menakjubkan adalah ketika terjadi gempa bumi di Tasikmalaya, kami sudah merasakannya sejak pagi, karena kami melihat aktivitas yang tidak biasa dari satwa yang berada di sekitar pondok, ya alam seperti memberi tanda kepada kita. Dan yang nggak aku lupain juga, waktu aku sakit, temen-temen semua bantuin aku, beliin obat sama bikini aku air jahe, Thank you so smooch guys, laffyaaaa :* :*. Pokoknya kalau pengen ngerasain tinggal di tengah-tengah hutan dan hidup tanpa polusi datang aja ke Bodogol, Owa Jawa yang super cute akan setia menemani serta nyanyian para Surili pun akan menghibur kalian semua. Selamat berpetualang J
Mampir-mampir nih di web dan blog aslinya :
Tips :
- Kalau mau nginep disana ada ruangan yang bisa disewa.
- Bawa makanan/minuman karena (selain hari libur) disana tidak ada yang menjual barang-barang itu :p.
- Jangan lupa untuk memakai alas kaki, pakai celana panjang/celana training (parasut) karena ada kutu babi hutan yang dapat masuk ke dalam kulit dan menimbulkan gatal menahun.
- Hati-hati jangan sembarangan duduk atau memegang pohon, karena ada dauh pohon “pulus” yang gatelnya luar biasa, aku sempet kena dan gatel sampai bentol-bentol coklat di kaki.
- Kalau ingin masuk ke jalur Afrika harus ijin dulu sama pengurus dan minta dianterin, jangan nekat yaa –safe travelling- (terutama bagi yang belum pernah forest treckingJ
Biaya :
Kembali biaya logistik tidak aku sertakan (maklum udah bawa dari rumah sih :p), jadi kira-kira segini deh pengeluarannya :
- MGI Depok-Lido = Rp 12.000
- Biaya program (ini berbeda-beda temen2 tergantung pilihan kalian juga J
Total = Rp 12.000 (incredible!!)
Dokumentasi lainnya :
nyengir padahal hati was-was |
korban KDRT :p |
Sueeeejuuuuuukkkk |
Canopy Trail, asik bangetttt |
So Tropical |
Ulet bulu segede-gedenya :D |
Stream trecking :p
Ujan-ujanan sambil dengerin suara Owa dari panggung pengamatan |
What a cute creature :* |
Para pegawai CI-Indonesia sedang briefing, ada ka Jaima seorang peneliti primata dari Amerika :) |
See you on my next journey
*next posting “Live In di Desa Wirogomo, Pager Gedhok-Ambarawa”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar